Jumat, 18 Oktober 2013

Tamparan ATM

Kondisi dompet mulai menipis, perlu untuk diisi ulang. Malam harinya langsung saya agendakan untuk pergi ke “sumber kehidupan”. Mesin ATM. 
Sesampai di hadapan mesin ATM tanpa basa-basi langsung saya masukan kartu, tekan pin, dan ketika mau menarik saldo.. tiba tiba.. “Alhamdulillah!!!” teriak seseorang di samping. Ternyata orang itu adalah mahasiswa peraih beasiswa yang uangnya cair saat itu. Sungguh sebuah tamparan tersendiri. Ketika diri dengan cueknya mengambil uang di ATM, HASIL KIRIMAN ORANG TUA Sedangkan di samping ialah seorang mahasiswa yang BEBAS TANGGUNGAN ORANG TUA karena mendapat beasiswa.
Betapa mulianya sudah mampu menolong orang tua dengan meringankan bebannya. Ya.. semoga diri ini bisa segera menyusul, meringankan beban orang tua dengan meraih beasiswa.
Bismillah, semangat berburu beasiswa!!!

Sabtu, 09 Juni 2012

Celotehan Gambar

Gambar yang cukup “frontal”. Tapi, pas dipikir-pikir bener juga lho… Daripada panas di neraka. Kan ngeri~

Minggu, 03 Juni 2012

Mengikat Ilmu

"Ketika menemukan ilmu baru tuliskanlah!". Ucap seorang mahasiswa kepada adik-adik mentornya dengan penuh semangat. Tak sengaja telinga ini menguping sekelelompok mahasiswa yang tengah asik mentoring yang  berada di dekatku. Seperti biasa, sore itu aku memutuskan untuk nangkring di koridor Salman ITB. Entah mengapa ditempat ini selalu saja ada aura-aura positif yang merasuki diri. Salah satu dari banyak tempat inspiratif bagiku. So, i get some prinsiple of my self  bahwa kalau merasakan GALAU  nagkringlah ke Salman ITB. Insya Allah akan sembuh dan kembali bersemangat. Kembali ke topik, ternyata memang benar bahwa kala kita mendapatkan suatu ilmu baru, tuliskanlah! Karena jika tidak, dengan mudahnya kita akan lupa. Ali bin Abi Thalib pun berkata, "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya". Suatu perkataan yang begitu logis dan terbukti. Nah, kesimpulannya yuk mari kita mulai menulis! Menulis hal-hal kecil-positif yang kemudian menjelma menjadi suatu hal positif yang begitu besar. Karena dengan kata-kata yang dituangkan dalam suatu tulisan ,Insya Allah kita akan dapat mengubah dunia.

Rabu, 22 Februari 2012

Derajat Seorang Hamba

Bismillahirrahmanirrahim
Manusiawi. Lelah rasanya raga ini memikul amanah menjadi seorang amir. Amir organisasi dakwah sekolah, CMA (Centaurian Moslem Atmosphere). Selalu disorot dan mesti terdepan. Berbagai masalah demi masalah berdatangan, bertubi-tubi kian datang.  Mengapa ini banyak hadir di masa amanhku? Kritik disana-sini. Kerenggangan ukhuwah, kuantitas maksimal kualitas minimal, program-program kerja yang kurang berjalan. Setitik pikiran jahiliyah pun merasuki kepala, sangat ragu namun ada. "Tuhanku telah menghinaku". Begitu jahatnya pikiran itu, astaghfirullah..
Namun alhamdulillah, hari ini Ahad tanggal 19 Feburari 2012 atas izin-Nya sekonyong tubuh ini menghadiri sebuah majelis Qur'an. Tak ada yang terjadi secara kebetulan, guruku menyuruhku membaca Q.S. Yunus ayat 57-58.

يأأيها الناس قد جاءتكم موعظة من ربكم وشفاء لما في الصدور وهدى ورحمة للمؤمنين (57) قل بفضل الله وبرحمته فبذلك فليفرحوا هو خير مما يجمعون (58)

dan lagi-lagi beliau menyuruhku. "Baca artinya pelan-pelan.."

57. Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
58. Katakanlah: "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
Guruku langsung menjelaskan kandungan dari ayat di atas.
Maksudnya adalah kita seharusnya bergembira dengan itu(Al-Qur'an) atau juga keimanan dalam diri kita. Lagi-lagi guruku menyuruh untuk membaca suatu ayat. Q.S. Al-Fajr ayat 15-16
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: “Tuhanku menghinakanku“. (QS. Al Fajr: 15-16)

Atas izin-Nya, hati ini tergetar...
Guruku menjalaskan. Dimuliakan atau dihinakannya seseorang bukan dinilai dari rezeki seorang tersebut.  Rezkei itu luas, tidak hanya mencakup uang. Contohnya adalah ketika kita mendapatkan karir yang tinggi, kita merasa Allah telah memuliakan kita. Dan sebaliknya, ketika karir kita sedang jatuh dibawah, kita merasa Allah telah menghinakan kita.  Sesungguhnya itu adalah sudut pandang jahiliyah. Allah memuliakan hamba-Nya yang dikehendaki adalah dengan suatu keimanan didalam diri hamba-Nya. Kemuliaan seseorang terletak pada keimanannya, bukan pada rezekinya. 
Atas izin Allah, aku tersadar bahwa Allah bukan menghinakan diri ini, melainkan sedang memberiku ujian. Dan teringat dalam pikiran bahwa Allah tidak akan memberikan suatu ujian melebihi kemampuan hamba-Nya. Sesungguhnya setelah satu kesulitan terdapat dua kemudahan. Keep spirit, Allahu Akbar! :)

Sabtu, 19 November 2011

Pelajar Merah Putih: Catatan Pelajar

Pelajar Merah Putih: Catatan Pelajar: Fisika : Usaha dan Energi Jika sebuah benda menempuh jarak sejauh S akibat gaya F yang bekerja pada benda tersebut maka dikatakan gaya i...

Sabtu, 05 November 2011

Mukadimah

Assalamualaikum. Wr. Wb.


              Saya ucapkan selamat datang kepada para pengunjung yang telah nyasar di blog ini. Karena sudah terlanjur masuk, jangan tanggung-tanggung untuk melihat seputar karya anak bangsa di blog ini. Blog ini saya buat dengan tujuan agar bisa menginspirasi para pemuda Indonesia yang luar biasa. Seperti kata mutiara yang di celotehkan oleh bapak proklamasi kita Ir. Soekarno.

"Beri Aku 10 Pemuda Maka Akan Kuguncang Dunia."



            Apakah kita semua pemuda yang sudah mencoba untuk berkarya? Apakah kita berniat menjadi bagian dari 10 pemuda yang akan mengguncang dunia? Mulai sekarang lakukanlah sesuatu! Semoga bermanfaat. 

Wassalamualaikum. Wr. Wb.